Norwegia Tertarik Investasi Energi Air

TEMPO.CO, Jakarta:-- Sejumlah investor dari Norwegia tertarik menanamkan modalnya di sektor energi air atau hydropower di Makassar, Sulawesi Selatan. "Saya menyambut baik itu. Tak hanya Norwegia, banyak lagi investor yang tertarik," kata Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Rabu 28 September 2011.

Menurut Zulkifli, investasi ini bakal menjadi proyek skala menengah untuk jangka panjang. Pengembangan proyek secara produksi dan cakupannya menjadi investasi dan alih teknologi. Norwegia menyumbang 80 persen energi dari keseluruhan potensi energi air di dunia.

Dosen ahli dari Institut Teknologi Bandung, Surna Tjahja Djajadiningrat, mengatakan potensi energi air di Tanah Air terbilang tinggi, mencapai 75 ribu megawatt. Potensi tersebut secara teori tersebar di 1.315 lokasi. Sayangnya, potensi energi air yang besar ini belum dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Dari total energi air 75 ribu MW, sedikitnya 34 ribu MW dapat dikembangkan untuk pusat pembangkit listrik dengan kapasitas di atas 100 MW. Tenaga air tersebut dapat dibagi lagi menjadi skala besar, yakni di atas 10 MW, dan skala mini sekitar 200 kilowatt hingga 10 MW.

Hingga 2000-an, pemanfaatan tenaga air berskala besar untuk pembangkit listrik di Indonesia baru mencapai 4.208 MW atau sekitar 5,6 persen dari potensi yang ada. Di Pulau Jawa saja pemanfaatannya baru 53 persen atau sebesar 2.389 MW.


Sebetulnya potensi energi air bukan hanya di Makassar. Awal tahun ini Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan menggandeng Presiden China Huadian Engineering Co Ltd Internasional Company, Mr Li Lin Wei, untuk melaksanakan studi pengembangan potensi tenaga air Sungai Yawei, Papua.

Lokasi tersebut bakal menjadi PLTA terbesar di Indonesia. Papua dikenal dengan potensi sumber daya alam yang sangat melimpah, termasuk potensi tenaga air. PLN berencana mengembangkan potensi Sungai Yawei, yang terletak lebih-kurang 70 kilometer di sebelah barat Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, Papua.

Zulkifli menambahkan, selain energi air, Indonesia memiliki potensi besar energi panas bumi. Ihwal potensi energi panas bumi atau geotermal), Zulkifli menyatakan, setidaknya sudah ada 15 mitra yang berencana berinvestasi di sektor energi alternatif itu.

Karena itulah pemerintah telah melakukan penyesuaian regulasi untuk mengatasi hambatan tersebut dengan melahirkan peraturan Menteri Kehutanan yang baru. Ini untuk memberi legalitas hukum terhadap pemanfaatan energi panas bumi di kawasan konservasi hutan.

Sumber panas bumi setidaknya terdapat di 70 daerah dengan potensi 19.658 MW. Namun baru 4 persen atau 802 MW yang dimanfaatkan. Energi panas bumi bersumber dari jalur vulkanik di sepanjang Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, kepulauan di Laut Banda dan Halmahera, hingga Sulawesi.

Source :  http://www.tempo.co/read/news/2011/09/29/090358887/Norwegia-Tertarik-Investasi-Energi-Air
Kompetisi Web Kompas MuDA & Pertamina